Tupai Raksasa Balangan Kalimantan Mulai Menghilang – Tupai raksasa yang awam disebut oleh warga Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai tangkarawak sekarang telah mulai menghilang di kawasan hal yang demikian dinaspariwisatabalangan.com.
Tupai Raksasa Balangan
“Kami tak tahu kenapa tupai yang panjangnya dapat menempuh satu meter itu menghilang, di hutan kawasan ini” kata Adie, seorang member pecinta lingkungan, Desa Pentas, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten balangan, Selasa.
Berdasarkan Adie, dulunya tupai yang bewarna kulit kuning kecoklatan hal yang demikian kerap kali menonjol berlompatan di dahan-dahan pohon, dan mengeluarkan suara atau bunyi yang khas.
Melainkan semenjak sepuluh tahun terakhir ini tupai yang rakus menyantap buah-buahan ini, jarang menonjol, malahan susah sekali jika mau menyaksikan eksistensi satwa endemik Kalimantan hal yang demikian.
Tupai Raksasa Balangan Kalimantan Mulai Menghilang
“Mungkin lantaran dianggap hama, sebab menyukai menyerang tanaman kebun buah masyarakat, karenanya tupai itu banyak yang diburu sehingga populasinya menjadi turun drastis” katanya.
Sedangkan kebedaraan satwa hal yang demikian memperkaya keanekaragaman hayati setempat, dan dapat dipromosikan sebagai wilayah tamasya yang menarik, sebab hewan itu kecuali unik dan langka dan benar-benar eksotis sekiranya dipublikasikan terhadap pelancong.
Oleh sebab itu, kata Adie yang diketahui sebagai member pecinta lingkungan Forum Sosial Hija (FKH) hal yang demikian, pihaknya berupaya mencari lokasi hutan yang masih ada satwa hal yang demikian.
Salah satu lokasi ialah hutan Watangan, Desa Pentas, itupun apabila mau menyaksikannya patut berjalan perlahan-perlahan dan mengedap-endap, karena sekiranya tahu ada kedatangan orang karenanya satwa itupun akan lari pesat menjauh.
Melainkan apabila mau memandang secara dekat, berdasarkan Adie, ada salah satu warga yang memelihara hewan hal yang demikian ialah di Desa Wangkili, Kecamatan Awayan.
Warga hal yang demikian menurutnya ceritanya secara tidak sengaja menemukan buah hati tangkarawak yang jatuh dari pohon dan ditinggalkan induknya, sebab merasa kasihan lalu dipelihara dan kini telah mulai besar atau separo dewasa dan ditempatkan dalam satu kurungan besar di depan rumah.
Berdasarkan cerita google lagi, hewan yang menjadi peliharaan hal yang demikian pernah lepas namun tidak berkeinginan menjauh dan masuk lagi ke dalam studio, sebab tidak terbiasa mencari makan sendiri di hutan.