Jembatan Pelangi Desa Nateh Kalimantan – Masuk menuju ke desa itu relatif gampang, dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer dari Kota Barabai, atau dapat ditempuh dalam waktu satu jam. Keadaan jalannya malahan sekarang telah beraspal, meskipun aspalnya tidak seperti itu mulus, sebab di sebagian spot masih ada jalan yang berlubang. Secara ketika melalui Wilayah Irigasi Batangaalai. Juga terdapat dua jembatan menuju tamasya sungai, merupakan Pantai Nateh Meratus yang kondisinya telah rusak dan membutuhkMasuk menuju ke desa itu relatif mudah, dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer dari Kota Barabai, atau bisa dicapai dalam waktu satu jam. Kondisi jalannya bahkan kini sudah beraspal, sedangkan aspalnya tak seperti itu mulus, karena di beberapa titik masih ada jalan yang berlubang dinaspariwisatabalangan.com.

Jembatan Pelangi

Secara saat lewat Kawasan Irigasi Batangaalai. Juga terdapat dua jembatan menuju wisata sungai, adalah Pantai Nateh Meratus yang kondisinya sudah rusak dan memerlukan perbaikan.
Jika berharap mengunjungi objek wisata hal yang demikian, pengunjung cukup memarkirkan kendaraan beroda empat atau sepeda motornya di tempat yang telah disediakan pihak pengelola.
Mampir di jembatan Pelangi, jangan hingga dilewatkan kalau berkunjung ke Desa Nateh, Kecamatan Batangalai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Jembatan yang dicat potensiutamamedan.com warna warni ini salah satu titik foto unggulan pengunjung. Malahan, jembatan ini sempat viral, sebab menawannya panorama di sekitarnya.
Memasuki gerbang Desa Nateh, di Kecamatan Batangalai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, kita akan disambut dengan jangka karst yang mendominasi sisi kiri dan kanan jalan. Juga pemandangan Sungai Batangalai yang airnya sebening kaca.
Jembatan gantung ini sesungguhnya fasilitas lazim, yang kerap diaplikasikan warga setempat sebagai penghubung ke kebun karet. Menjadi istimewa sebab kecuali berada di atas sungai yang bening, dengan view gunung di kejauhan, juga di kelilingi pohon-pohon yang masih hijau dan rimbun seolah menjadi paket lengkap, ialah sungai, gunung dan hutan.
Semenjak familiar di media sosial sebab banyak yang memposting, lokasi itu malahan kerap mnejadi daerah syuting dan ngevlog para youtuber Banua.
“Sebetulnya, masih banyak lagi alam pegunungan Meratus di Desa Nateh yang dapat dieksplore. Cuma saja jalan masuk jalannya masih susah,” ungkap Arbani, tokoh masyarakat Desa Natih dan pengelola pariwisata setempat.
Ia menyebut, ada Gua Sawar, yang betul-betul menawan, tapi susah dijangkau sebab medannya ekstrem.
“Keinginan kami pemerintah Kabupaten, Provinsi ataupun sentra menolong membangun jalan masuk tamasya di Desa Nateh ini, supaya dapat berkembang dan lebih gampang dikunjungi pelancong. Apalagi, Nateh telah ditentukan sebagai Wilayah ekowisata oleh pemerintah sentra. Semoga dukungan infrastrukturnya lebih banyak lagi,” harap Arbani.an pembetulan.
Kalau mau mengunjungi obyek tamasya hal yang demikian, pengunjung cukup memarkirkan kendaraan beroda empat atau sepeda motornya di daerah yang sudah disediakan pihak pengelola.

Jembatan Pelangi Desa Nateh

Mampir di jembatan Pelangi, jangan sampai dilewatkan jika berkunjung ke Desa Nateh, Kecamatan Batangalai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Jembatan yang dicat warna warni ini salah satu spot foto favorit pengunjung. Bahkan, jembatan ini sempat viral, karena indahnya pemandangan di sekitarnya.
Menjelang gerbang Desa Nateh, di Kecamatan Batangalai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, kita akan disambut dengan rentang karst yang mendominasi sisi kiri dan kanan jalan. Juga panorama Sungai Batangalai yang airnya sebening kaca.
Jembatan gantung ini sebenarnya fasilitas biasa, yang sering digunakan warga setempat sebagai penghubung ke kebun karet. Menjadi istimewa karena selain berada di atas sungai yang jernih, dengan view gunung di kejauhan, juga di kelilingi pepohonan yang masih hijau dan rimbun seolah menjadi paket komplit, yaitu sungai, gunung dan hutan.
Sejak terkenal di media sosial karena banyak yang memposting, lokasi itu pun sering mnejadi tempat syuting dan ngevlog para youtuber Banua.
“Sebenarnya, masih banyak lagi alam pegunungan Meratus di Desa Nateh yang bisa dieksplore. Hanya saja akses jalannya masih sulit,” ungkap Arbani, tokoh masyarakat Desa Natih dan pengelola pariwisata setempat.
Dia menyebut, ada Gua Sawar, yang sangat indah, namun sulit dijangkau karena medannya ekstrem.
“Harapan kami pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun pusat membantu membangun akses wisata di Desa Nateh ini, agar bisa berkembang dan lebih mudah dikunjungi wisatawan. Apalagi, Nateh sudah ditetapkan sebagai Kawasan ekowisata oleh pemerintah pusat. Semoga dukungan infrastrukturnya lebih banyak lagi,” harap Arbani.