Pesona Gunung Hantanung dan Sungai Maranting – Obyek tamasya alam yang satu ini wajib dikunjungi, sebab kecuali masih natural juga masih asri, apalagi suasananya teduh dan menyegarkan. Sebab cukup jauh lokasinya dari ibukota Kabupaten Balangan, Paringin, tidak banyak sentuhan yang dikasih oleh pemerintah Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan. Yakni Tamasya Gunung Hantanung dan Sungai Maranting, keduanya tidak dapat dipisahkan, sebab berdekatan, merasakan Sungai Maranting berarti anda juga merasakan panorama Gunung Hantunung dinaspariwisatabalangan.com.
Pesona Gunung Hantanung
Tamasya alam ini berlokasi di Desa Gunung Batu, Kecamatan Tebing Tinggi, Balangan, jarak dari Paringin ke lokasi sekitar 30 km. Ketika mencapai perjalanan, kecuali dimanjakan dengan deretan rumah warga dan juga pohon-pohon karet, trek ke lokasi cukup menyenangkan sebab bakal naik turun menanjak, melainkan tidak perlu takut, jalan masuk jalan aspal betul-betul mulus. Setibanya di lokasi, sebab masih natural dan cuma dikelola oleh swadaya masyarakat, pengunjung lantas disuguhkan panorama asri, kecuali itu panorama dapat dirasakan di atas jembatan dan juga dibawah jembatan.
Untuk fasilitas memang masih minim, dan tidak ada pembangunan apa-apa dilokasi, tetapi tidak perlu cemas pengunjung dapat saja minta bantuan warga disana contohnya berkeinginan salat atau MCK, kecuali itu juga banyak kios-kios makanan. Obyek tamasya ini senantiasa ramai apabila memasuki akhir minggu terlebih hari Sabtu dan Pekan. “Mereka bersantai di air duduk-duduk sembari merasakan panorama” ujar Amrullah salah satu masyarakat sekitar.
Pesona Sungai Maranting
Sungai Maranting, pengunjung umumnya juga dapat mandi, apabila air surut, sebab bebatuan natural sungai akan nampak dan pengunjung dapat berjalan-jalan disungai. Telah ada semenjak puluhan tahun yang lalu, terbukti obyek tamasya keduanya ini memiliki cerita asal masukan, Amrullah warga sekitar menyebutkan, di Tebing Tinggi ada juga sebagian gunung, yang tertinggi ialah Gunung Hauk yang ada di Desa Ajung Tebing Tinggi. Kaitannya dengan Gunung Hauk, terbukti eksistensi asal masukan Gunung Hantanung yaitu pucuk Gunung Hauk yang akan ditabatkan ke Sungai Maranting.
Konon cerita dari masyarakat, zaman dahulu ada dua buah hati yaitu si Pujung dan si Jarang, keduanya berebut kuitan (orang tua) caranya mereka berdua membikin lanting. Tapi si Pujung keok, tidak terima lalu pucuk Gunung Hauk di ambilnya untuk dibawa dan diletakkan atau ditambatkan di Sungai Maranting supaya sungai tertutup. Tapi didalam perjalanan, si Pujung dikala membawa pucuk Gunung Hauk di sapa oleh Angui (sejenis hewan bonglon) kaget lalu pucuk hal yang demikian jatuh dan tidak hingga ke sungai. “Lalu jadilah Gunung Hantanung, makanya berdekatan dengan Sungai Maranting, sebab jatuh tidak sempat di tambatkan ke sungai” ceritanya.
Sebab dikala ini telah mulai diketahui dan banyak dikunjungi, Amrullah tentu saja menginginkan, kedepan ada sentuhan yang dikasih oleh pemkab balangan, menurutnyya apabila benar-benar dibuat obyek tamasya andalan, dapat dibuat seperti obyek tamasya yang ada di loksado seperti bambu rafting.