Keraton Kadariah yang berlokasi di Kota Pontianak ini dulunya berfungsi sebagai sentra Pemerintahan Pontianak. Beraneka tenaga tarik bisa ditemukan di keraton, salah satunya merupakan berjenis-jenis tipe benda-benda bersejarah yang masih tercium lekat skor sejarahnya. Tidak cuma itu saja bermacam artefak-artefak yang menandakan kehidupan masyarakat pada zaman dulu kala juga ditampilkan di keraton ini.
Struktur bangunannya yang kokoh padahal cuma terbuat dari kayu didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarief Abdurrahman Alqadrie. Beliau juga seorang penyebar ajaran Agama Islam yang berdarah Arab. Kekokohan bangunan keraton ini telah tak perlu diragukan lagi ternyata dengan wujud bangunannya yang masih berdiri sampai kini.
Beraneka tipe hal bisa pelancong dapatkan di Keraton Kadariah ini, secara khusus skor sejarah yang disimpan di dalamnya dari artefak dan benda zaman dulu. Keraton ini tak pernah sepi pengunjung karena bermacam tenaga tarik bisa menjadi sebuah magnet bagi pelancong pecinta sejarah. Keraton ini malah sungguh-sungguh pantas diwujudkan sebagai zona tamasya yang sarat akan ilmu sejarah bagi anda dan keluarga.
Daya Tarik yang Dimiliki Keraton Kadariah
Keraton Kadariah adalah sebuah istana kerajaan yang terletak di Kalimantan Barat tepatnya Pontianak. Keraton ini senantiasa dikunjungi oleh pelancong dari dalam ataupun luar tempat Pontianak. Pelancong banyak yang berdatangan dari luar tempat sebab beratensi untuk menikmati sendiri bermacam tenaga tarik sejarah dari Keraton ini. Beraneka tenaga tarik seakan menjadi sebuah pemikat.
1. Kaya Akan Poin Sejarah
Telah tak perlu diragukan lagi berapa banyak skor sejarah yang terkandung di keraton istana kerajaan ini. Usianya yang menginjak tiga abad mewujudkan bermacam sejarah dari Kota Pontianak terukir terang disini. Beraneka artefak dan benda-benda bersejarah tersimpan rapi di keraton yang berada d Pontianak ini. Beraneka artefak dan benda-benda sejarah yang ada mewujudkan hal ini sebagai tenaga tarik utamanya.
Artefak dan benda-benda bersejarah disini seperti halnya ‘kaca seribu’ yang adalah cermin dari Perancis, perhiasan pada zaman dahulu, sampai arca. Tidak cuma itu saja, disini malah terdapat bermacam perabot yang mempunyai skor sejarah tinggi serta Al-Qur’an yang ditulis lantas oleh Sultan Syarief Abdurrahman Alqadrie. Sungguh, tidak ternilai lagi berapa skor sejarah yang berada di keraton ini.
2. Arsitektur Bangunannya yang Kokoh
Tenaga tarik berikutnya dari Keraton Kadariah yakni arsitektur bangunannya yang kokoh. Telah tak dapat dielakkan lagi mengenai kekokohan dari keraton istana kerajaan ini. Bangunannya yang mempunyai ukuran 60×25 meter ini berdiri megah dengan tiga tingkat diatasnya. Bangunannya malah terbuat dari kayu yang mempunyai dominasi warna kuning dari kay belian.
Meskipun bangunannya yang terbuat dari kayu, tak menutup kemungkinan kekokohan dari bangunan keraton istana kerajaan ini. Riilnya, bangunan ini masih berdiri kokoh sampai kini padahal sudah direnovasi sedemikian rupa oleh Sultan Syarief Abdurrahman Alqadrie. Kecuali kokoh, bangunan dari keraton ini juga mempunyai desain bangunan yang khas sehingga banyak dipuji oleh bermacam pelancong.
3. Liburan Religi
Kecuali sarat akan skor sejarah, bangunan keraton atau istana Kadariah ini juga mempunyai liburan religi yang berada tak jauh dari keraton. Eksistensi liburan religi ini berada 200 meter dari keraton dan berupa sebuah mesjid kerajaan. Nama dari mesjid ini yakni Mesjid Jami’ Sultan Abdurrahman yang berada di tepi sungai. Sehingga pelancong tak cuma menerima liburan sejarah saja, melainkan juga liburan religi.
Mesjid yang berada 200 meter dari keraton ini termasuk satu daerah beriringan dengan keraton. Mesjid ini juga dibangun oleh Sultan Syarief Abdurrahmad Alqadrie pada pertama kalinya. Sultan Adburrahman Alqadrie ini juga pernah menjabat sebagai sultan pertama dari Kesultanan Pontianak kecuali tugasnya sebagai penyebar Agam Islam dari Arab. Yakni tamasya mengesankan apabila anda memilih daerah ini.
Domisili dan Rute Menuju Lokasi
Keraton Kadariah adalah salah satu destinasi liburan sejarah berbentuk keraton istana kerajaan yang berlokasi di Pontianak tepatnya di Kecamatan Pontianak Timur. Keraton istana kerajaan kota ini berada di sentra kota dan berjarak cuma 4 km apabila jaraknya dihitung dari sentra Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Masuk jalan menuju lokasi malah terbilang gampang dilewati sebab letaknya yang berada di sentra Kota Pontianak.
Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menyambangi keraton istana kerajaan dengan bermacam tenaga tarik yang sejarahnya ini kurang lebih cuma sekitar 10 menit apabila perjalanan diawali dari sentra Kota Pontianak. Waktu ini akan sedikit berubah menjadi lebih pesat maupun lambat tergantung dari seberapa ramai jalan menuju lokasi hal yang demikian mengingat bermacam tenaga tariknya menjadi magnet bagi pelancong.
Pengunjung bisa mengawali perjalanan dengan membimbing kendaraan menuju Karcis Asahan dengan mengambil arah barat tenaga. Lalu lanjutkan perjalanan menuju Karcis Tanjung Pura dengan berbelok ke kiri. Setelahnya belok ke kiri menuju Karcis Sultan Hamid. Kemudian, ke Karcis Tj. Raya 1 dengan berbelok ke kiri. Lalu ke Karcis Panglima A. Rani dan belok ke kanan ke jalan Gaya Baru sampai hingga.
Harga Skor Selain Liburan Keraton
Layaknya objek liburan lainnya, ketika hendak menyambangi sebuah objek liburan pasti akan dikenai biaya masuk bagi pengunjung yang hendak menikmati tenaga tarik liburan tujuan hal yang demikian. Sama halnya dengan Keraton Kadariah ini. Dengan bermacam tenaga tarik sejarah yang dihadirkan, rasanya apabila pelancong merogoh kocek bukanlah suatu dilema. Apalagi, harga karcis masuk disini malah tergolong murah.
Pelancong yang beratensi untuk kesini bisa mempersiapkan dana sebesar Rp 5.000 sebagai karcis masuk. Nominal ini termasuk murah apabila patut ditukar oleh bermacam manfaat yang dapat pelancong rasakan dari tenaga tariknya. Sehingga sungguh-sungguh ramah untuk diwujudkan zona rekreasi bagi anda dan keluarga. Tunggu apalagi, kecuali menghadirkan bermacam tenaga tarik, harga karcis masuknya malah berteman dikantong.
Hal Menarik di Keraton Kadariah
1. Memperkaya Ilmu dengan Nilai Sejarahnya
Terbentuknya Keraton Kadariah ini tak dapat dijauhkan dari sosok yang berperan penting dalam pembangunannya, beliau yakni Sultan Sayyid Syarief Abdurahman Alqadrie. Kecuali bertugas sebagai penyebar ajaran Agama Islam yang berasal dari Arab, beliau juga pernah menjabat sebagai sultan keenam dari Kesultanan Pontianak. Beliau jugalah yang merenovasi keraton ini secara besar-besaran.
Kecuali tugas penting dari Sultan Sayyid Abdurrahman Alqadrie, keraton ini juga mempunyai bermacam artefak serta benda-benda yang sungguh-sungguh kaya akan skor sejarahnya. Pelancong yang sudah menginjakkan kakinya disini tak akan pulang dengan tangan kosong. Pelancong akan menerima skor sejarah yang demikian itu melimpah yang dapat didapat disini. Sehingga objek liburan in pantas sebagai zona destinasi keluarga.
2. Berswafoto dengan Background Bangunannya yang Megah
Bangunan keraton ini berada di sebuah lahan yang mempunyai luas 25×100 meter dan didominasi oleh warna kuning. Warna kuning sendiri memiliki makna mengenai suatu kewibawaan maupun kebijakan serta ketinggian dari budi pekerti. Makna warna dari kuning hal yang demikian berasal dari kultur Melayu. Atap dari keraton ini mempunyai tiga susun dengan puncaknya menyembul keatas menyerupai perumahan Belanda.
Pelancong bisa memanfaatkan desain dari bangunan Keraton Kadariah ini dengan berswafoto di komponen halaman depannya. Pelancong dapat menerima jepretan foto yang tidak cuma mempunyai skor sejarah saja namun juga kesan estetikanya disini.
Bagi pelancong pecinta fotografi malah dapat mengabadikan tiap-tiap sisi dari bangunannya yang demikian itu luar biasa. Perpaduan antara birunya langit dan warna kuning dari keraton ini adalah perpaduan yang tepat apabila diabadikan dalam jepretan foto.
3. Mendekatkan Diri dengan Kuasa
liburan keraton yang berlokasi di Pontianak ini tak cuma memfasilitasi pengunjungnya dengan liburan yang sarat akan skor sejarah saja, namun objek liburan yang kaya akan skor religi malah bisa pelancong rasakan ketika menyambangi Keraton Kadariah. Eksistensi Mesjid Jami’ Sultan Abdurrahman yang berdiri megah dengan jarak 200 meter dari keraton ini juga menjadi tenaga tarik dari berjenis-jenis pelancong.