Bukit Maddo, Keindahan Kota dengan Paralayang – Indonesia memiliki banyak sekali daerah menarik untuk destinasi wisata akhir minggu ataupun hari libur nasional. Daerah tamasya di Indonesia tersebar di beraneka kawasan mulai dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, sampai Bali. Salah satu daerah tamasya yang ada di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan adalah Bukit Maddo pantas dikunjungi oleh pelancong yang hobi mendaki dinaspariwisatabalangan.com.
Bukit hal yang demikian juga dapat menjadi daerah untuk pendaki pemula belajar mendaki sebelum benar-benar terjun di dunia pendakian gunung yang tinggi. Padahal mendaki bukit eksotis ini terasa melelahkan bagi pelancong yang tak terbiasa mengerjakan kesibukan hiking, tapi dikala hingga di puncak, pelancong akan disuguhkan dengan panorama alam nan menawan.
Keindahan Bukit Maddo
Sedangkan tak setinggi gunung, tapi Bukit Maddo recommended sebab panorama dari atas tak keok cantiknya. Daerah tamasya yang ada di Sulawesi Selatan ini masih termasuk baru sebab belum ada 5 tahun populer di kalangan pelancong. Saja yang berkunjung ke Tanah Bugis, dapat mencoba mendatangi bukit eksotis ini sebagai destinasi wisata.
Pesona yang Dimiliki Bukit Maddo
1. Menyuguhkan Panorama Alam yang Tiada Duanya
Pelancong yang mau berkunjung ke Bukit Maddo wajib menetapkan bahwa fisiknya memang benar-benar fit. Pelancong ini dikarenakan untuk menempuh puncaknya pelancong wajib menaiki bukit kurang lebih 30 menit dengan trek yang menanjak. Sepanjang perjalanan menuju ke puncak bukit, akan banyak panorama cantik di depan mata.
Pelancong akan banyak memandang masyarakat sekitar sedang berkebun atau menggembalakan sapi dikala mendaki ke puncak bukit. Dari spot lokasi punggung bukit, lanskap Kabupaten Barru dari atas akan tampak terang. Setibanya juga pemandangan pegunungan yang berlokasi di Pulau Sulawesi komponen selatan.
Sebab di puncak Bukit Maddo, pelancong pasti akan takjub dengan cantiknya panorama yang tampak di depan mata. Puncak bukitnya berupa padang rumput yang terhampar luas dan mirip dengan padang savana yang ada di Afrika. Kemiringan bukitnya hampir 45 derajat dan perjalanan pendakian tak lebih dari 1 jam.
Dari atas bukit tampak sungai yang wujudnya berliku-liku, perumahan penduduk, serta zona persawahan. Dari sebelah timur kelihatan pegunungan, hutan dan sungai. Sementara itu di sebelah barat kelihatan persawahan dan panorama dari Kota Barru.
2. Surganya Para Pecinta Olahraga Paralayang
Kelompok padang rumputnya terhampar luas dengan laju angin yang cenderung stabil, karenanya puncak bukit hal yang demikian menjadi daerah unggulan para pecinta olahraga paralayang. Festival Paralayang Maddo digelar oleh Daya Paralayang Barru tiap bulan Oktober dan diramaikan oleh para pecinta paralayang yang hadir di festival hal yang demikian.
Mereka yang datang bukan cuma masyarakat Sulawesi saja, tapi juga dari tempat lainnya. Bagi pengunjung yang belum pernah mencoba olahraga ini, dapat mencoba meniru latihan bersama instruktur terlatih yang telah mengantongi lisensi dari pihak TNI AU.
Sebelum terjun lantas di dunia paralayang dan praktik di Bukit Maddo, pemula akan dilatih oleh instruktur di Bukit Siswa yang yakni bukit untuk landasan paralayang yang letaknya lebih rendah. Disana pemula akan diberi teori dalam 5 kali pertemuan dan praktik dalam 5 kali pertemuan selama satu bulan penuh.
Dalam pelatihan hal yang demikian, pemula akan disajikan dengan ground handling, metode terbang, belajar mendarat, aero dinamika, sampai beraneka perlengkapan yang diterapkan dalam olahraga paralayang. Sekali terbang untuk pemula memerlukan tarif sebesar Rp 400.000 per orang.
3. Daerah Berburu Sunrise dan Sunset
Panorama menjadi lokasi unggulan para pecinta olahraga paralayang, bukit eksotis ini juga menjadi lokasi unggulan bagi para pemburu sunrise dan sunset. Di atas bukit hal yang demikian, pelancong dapat mendirikan kemah untuk camping atau berkemah agar bisa merasakan suasana sunset ataupun sunrise sambil bersantai.
Bukit Maddo senantiasa ramai dipadati pengunjung di bulan Oktober dikala event festival paralayang berlangsung dan dikala mendekati sunset atau sunrise. Dari atas bukit, panorama dikala sunset ataupun sunrise semacam itu menawan.
Panorama bukit dikala sunrise atau sunset menjadi salah satu peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta fotografi. Di luar waktu sunrise dan sunset, pelancong pecinta fotografi dapat datang sebelum pukul 9 pagi atau sesudah pukul 4 petang supaya menerima hasil foto dengan keadaan pencahayaan yang baik dan cemerlang.
Di waktu-waktu hal yang demikian, pelancong tak akan tersengat cahaya sang surya yang mengandung cahaya UV tinggi sehingga nyaman dikala mencari angle foto terbaik. Kelompok puncak bukit didominasi oleh batu-batuan, karenanya sebaiknya pelancong mencari daerah yang datar supaya dapat merasakan peristiwa dengan nyaman.
Biaya, Rute Lokasi dan Wisata
Lokasi Bukit Maddo berada di kawasan Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Barru. Bukit yang berlokasi di Kecamatan Tanete Rilau, Dusun Maddo ini dapat dicapai kurang lebih dua jam dari Makassar.
Kecuali pelancong berangkat dari lokasi sentra Kota Barru, perjalanan cuma memerlukan waktu 15 menit. Kendaraan diparkir di kaki bukit lalu mendaki ke atas bukit.
Untuk karcis masuk ke bukit free, pelancong cuma perlu menyiapkan uang untuk tarif parkir. Panorama itu, bagi pelancong pemula dapat menyiapkan Rp 400.000 untuk meniru pelatihan teori dan praktik selama satu bulan kalau mau mencoba olahraga paralayang. Bukit hal yang demikian diketahui sebagai daerah kesibukan olahraga paralayang yang disukai pelancong.
Hal Menarik Berkegiatan di Bukit Maddo
1. Hunting Foto
Dilakukan ini semestinya dilaksanakan oleh pelancong dikala mengunjungi Bukit Maddo. Pelancong dari kaki bukit, perjalanan pelancong yang mengerjakan pendakian menuju ke puncak bukit senantiasa dipandu oleh panorama alam yang menawan. Oleh sebab itu, hunting foto pasti dilaksanakan oleh pelancong bagus dikala mendaki dan dikala telah di puncak.
2. Bermain Paralayang
Bagi pelancong yang telah berpengalaman bermain paralayang, dapat mencoba untuk menambah pengalaman baru dengan menaiki paralayang yang telah tersedia disana. Suasana bukit tentu berbeda dengan daerah paralayang lainnya yang pernah dikunjungi sebelumnya.
3. Berkemah di Puncak Bukit
Pelancong juga dapat menginap di puncak Bukit Maddo dengan mendirikan kemah. Jangan lupa membawa bekal makanan dan minuman sendiri dari rumah. Di puncak bukit tak ada sumber air sehingga semestinya membawa minuman cukup banyak.
Fasilitas yang Tersedia di Perbukitan
Kelompok yakni daerah tamasya alam terbuka, karenanya Bukit Maddo mirip seperti gunung dimana tak banyak fasilitas yang dapat dijumpai disana. Pelancong dapat memarkirkan kendaraan di kaki bukit.
Pelancong ada kios makan disana sehingga pelancong wajib membawa bekal sendiri dari rumah. Pihak pengelola menyediakan daerah penyewaan alat berkemah dan paralayang bagi pelancong yang mau memanfaatkannya.
Bagi pelancong pemula yang mau mencoba paralayang, tersedia pelatihan yang dinasehati oleh instruktur yang telah mengantongi ijin dari TNI AU. Pelancong cuma perlu membayar sejumlah tarif tertentu untuk meniru pelatihan hal yang demikian.